Dalam kitab-kitab hadith didapati hadith Qudsi. Ulama'
hadith mengatakan bahawa hadith Qudsi itu: ialah perkataan Nabi saw yang
disebut dengan mengatakan Allah bertitah , disandarkan perkataan itu kepada
Allah dan diriwayatkan daripadanya.
Kesimpulannya Hadith Qudsi: ialah titah Allah yang
disampaikan kepada Nabi saw di dalam mimpi atau dengan jalan ilham, lalu Nabi
saw menerangkan apa yang disampaikan itu kepada umatnya dengan ibarat atau
susunan perkataannya sendiri serta menyandarkan kepada Allah;
sedang hadith-hadith yang lain tidak demikian itu. Hadith
Qudsi itu dinamakan juga Hadith Ilahi atau Hadith Rabbani.
Dan pernah pula dibedakan Hadith Qudsi dengan yang lainnya;
iaitu segala hadith yang bersangkut dengan kebersihan atau kesucian zat Allah
dan sifat-sifat kebesaran dan kemuliaanNya. [Kitab al-Dar al-Nadid min Majmu'ah
al-Hafid]
Contoh Hadith Qudsi itu, Rasulullah saw bersabda:
"Firman Allah Ta'ala: Tiap-tiap amal anak Adam untuknya
kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku akan memberi
balasan dengannya. Dan puasa itu perisai, maka apabila seorang kamu berpuasa
janganlah ia memaki-maki, mencarut-carut dan janganlah dia menghiruk-pikukkan;
maka jika dia dimaki oleh seorang atau hendak dibunuhnya, hendaklah ia katakan:
aku ini berpuasa." (Hadith riwayat Bukhari & Muslim)
Rasulullah saw bersabda:
"Firman Allah Ta'ala: Aku menurut persangkaan hambaKu
dan Aku bersamanya di mana saja ia sebut (ingat) akan daku." (Hadith
riwayat Bukhari & Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar